24 April 2011

Pengertian BEST PRAKTIS

Pengertian Best Practice
BEST PRACTICE adalah suatu ide atau gagasan mengenai suatu teknik, metode, proses, aktivitas, insentif atau penghargaan (reward) yang lebih efektif dalam mencapai keberhasilan yang luar biasa dibandingkan dengan tehnik, metode, proses lain. Ide atau gagasan yang dengan pengawasan dan pengujian yang sesuai, dapat memberikan hasil yang diharapkan dengan lebih sedikit permasalahan dan komplikasi yang tidak terduga. BEST PRACTICE dapat juga didefinisikan sebagai cara yang paling efisien (emerlukan usaha minimum) dan paling efektif (menghasilkan hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan, berdasarkan prosedur yang berulang-ulang (disampaikan di berbagai tempat) dengan memberikan bukti nyata yang dapat mengubah perilaku sejumlah orang.
Meskipun kebutuhan akan peningkatan terus berproses sejalan dengan perubahan waktu dan perkembangan berbagai hal, Best Practice dipertimbangkan oleh beberapa orang sebagai konsep istimewa yang biasa digunakan untuk menggambarkan proses perkembangan dan mengikuti tata cara standar yang telah ditetapkan dalam melakukan berbagai hal yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi untuk kepentingan menajemen, kebijakan dan terutama sistem pembinaan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Best Practice mencakup pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh kepala sekolah/pengawas sekolah dalam mengelola sekolah/KKG/MGMP, yang mencakup keterlaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan, yaitu:

• Keberhasilan pelaksanaan Standar Isi
• Keberhasilan pelaksanaan Standar Kelulusan
• Keberhasilan pelaksanaan Standar Proses
• Keberhasilan pelaksanaan Standar Tenaga Pendidik/Tenaga Kependidikan
• Keberhasilan pelaksanaan Standar Sarana/Prasarana
• Keberhasilan pelaksanaan Standar Pengelolaan Sekolah
• Keberhasilan pelaksanaan Standar Pembiayaan
• Keberhasilan pelaksanaan Standar Penilaian Pendidikan
Disamping itu, juga mencakup keberhasilan Pengelolaan KKG/MGMP, pengelolaan sekolah, pembinaan sekolah, pembinaan kepala sekolah, dan pembinaan guru.
Dari sekian banyaknya cakupan, yang terkait dengan pengelolaan KKG/MGMP adalah keberhasilan pelaksanaan standar isi, standar kelulusan, standar proses, dan standar penilaian. Sedangkan standar tenaga pendidik/tenaga kependidikan, standar sarana/prasarana, standar pengelolaan sekolah, dan standar pembiayaan berkaitan dengan pengelolaan sekolah, pembinaan sekolah, dan pembinaan guru/staf/kepala sekolah.
Ciri-Ciri Best Practice
1. pengembangan praktik pembelajaran/pengelolaan pendidikan;
2. didiseminasikan di berbagai tempat secara berulang-ulang;
3. peningkatan kualitas pendidikan;
4. meingkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah, dan pengawas dalam pengelolaan pendidikan;
5. mengubah hambatan dan ancaman menjadi kekuatan dan peluang untuk berinovasi secara kreatif;
6. menghasilkan output yang lebih bermanfaat bagi semua pihak (siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, komite, dan masyarakat pada umumnya);
7. terkendali, kejelasan program baik jangka pendek, menengah, maupun panjang;
8. berdasarkan temuan masalah nyata yang terjadi di lapangan;
9. dapat dilakukan dalam berbagai bentuk (bimbingan dan konseling, supervisi klinis, supervisi manajerial, kunjungan kelas, lesson study, dan lain-lain);
10. mengacu pada program sekolah untuk mencapai tujuan yang dicanangkan;
11. adanya pengakuan bahwa keberhasilan tersebut bisa ditiru, diadopsi oleh orang lain;
12. meningkatkan kualitas, mudah, murah, bisa dilaksanakan, memotivasi, memberikan hasil yang bermanfaat, dan berkelanjutan.
Situasi sebelum program:
• apa yang menjadi persoalan;
• bagaimana persoalan dipecahkan;
• bagaimana kondisi sekolah (sosial,ekonomi, lingkungan).
Motivasi
• apa motivasi di balik pelaksanaan program:
• bagaimana peran stakeholder;
• bagaimana prioritas program ditentukan;
• apa yang dianggap inovasi dari program;
• tindakan apa yang telahdilakukan;
• bagaimana tindakan tersebut dipilih;
• bagaimana dukungan sumber daya yang ada;
• dari mana sumber dana, dan bagaimana melaksanakan mobilisasi dana dan dukungan teknis;
• siapa yang memegang peran kepemimpinan dalam perumusan tujuan dan implementasi jaringan;
• persoalan apa yang dihadapi selama pelaksanaan program;
bagaimana mengatasi persoalan, dan apakah inovasi dapat membantu kebutuhan sekolah.
Hasil dan Dampak:
Pengukuran hasil dan dampaknya:
• apakah tujuan program cukup realistis;
• apa yang terjadi setelah prakarsa inovasi dijalankan;
• bagaimana hasilnya secara kualitatif dan kuantitatif;
• apakah menggunakan indikator untuk mengukur hasil/dampak;
• apakah koordinasi dan integrasi menjadi lebih baik;
• bagaimana dampak terhadap strtegi/kebijakan di tingkat lokal/daerah/nasional dan kelembagaan;
• adakah kesempatan (opporttopikies) perubahan;
• bagaimana memanfaatkan kesempatan;
• apa dampak program terhadap penggunaan dan pengelolaan sumberdaya manusia dan sumber daya lingkungan.
Berkelanjutan
• apakah program sudah menjadi kebutuhan dan kebiasaan dalam kegiatan;
• apakah program tersebut sudah dilembagakan.
Pengalaman
Pengalaman yang perlu dipelajari (lesson learned) dan action plan:
• adakah lesson learned dari program;
• bagaimana lesson learned memberi sumbangsih pada pembentukan berkelanjutan program;
bagaimana lesson learnd menjadi salah satu pertimbangan dalam perumusan/penentuan kebijakan, strategi, dan tindak lanjut (action plan).
Potensi Pengembangan
• penerapan program untuk transferabilit;
• apa hikmah atau teladan yang dapat dipelajari atau ditiru dari pengalaman orang lain;
sudahkan program inisiatif ini diterapkan;
Studi Banding
Best Practice dapat dijadikan studi banding;
• dikunjungi oleh KKG/MGMP/ Sekolah lain;
• mengunjungi KKG/MGMP/Sekolah lain

Best Praktice